Tentang
Santri sudah menjadi identitas bangsa Indonesia. Keberadaanya seolah menjadi amunisi paling ampuh bagi Indonesia untuk tetap menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, keberadaban, moralitas dan keberbudayaan di tengah gempuran arus globalisasi yang melanda seluruh dunia.
Menguniversitaskan santri sama halnya dengan memberikan pedang kepada pendekar yang tepat. Pedang itu nantinya tidak akan disalahgunakan, melainkan pedang itu akan sangat memberi manfaat di jalan kebaikan. Identitas santri yang bermoral tinggi, beretika, berpengetahuan luas tentang sosial dan keagamaan jika diberi kesempatan untuk menempuh pendidikan universitas, akan menjadi insan-insan terbaik.
Santriversitas hadir sebagai salah satu solusi, katalis yang mempercepat terwujudnya cita-cita anak negeri untuk mencapai level pendidikan di perguruan tinggi. Bimbingan belajar berbasis pesantren ala ahlussunnah wal jamaahyang tidak hanya mengedepankan pemahaman materi pelajaran, namun menanamkan nilai-nilai santri kepada anak didik. Di generasi inilah kita bisa melihat masa depan negeri ini yang lebih baik. Kegiatan bimbingan ini sebenarnya sudah ada sejak tahun 2011 dengan nama Sanlat yang bertempat di PP. Alhamdulillah, Kemadu. Kemudian sanlat 2012, BPUN 2013, dan BPUN 2014. Pada tahun 2015 dan 2016, kegiatan ini belum bisa dilaksanakan karena beberapa hal. Dan pada tahun 2017 ini, kegiatan ini berganti nama menjadi santriversitas.
Latar Belakang
Rembang sebagai salah satu kota santri di Indonesia memiliki banyak pesantren yang tersebar di daerahnya. KH Ahmad Mustofa Bisri (Gus Mus) dan KH Maimon Zubair merupakan dua dari banyak tokoh nasional yang mengasuh pesantren di Rembang. Kehadiran pesantren di rembang ibarat oase yang menyejukkan di tengah panasnya cuaca di Rembang. Dari nya pula masyarakat belajar menjunjung nilai-nilai islam yang rahmatal lil’alamiin.
Di sisi lain, kita menyadari bahwasannya pendidikan di level perguruan tinggi juga sangat penting. Kondisi yang ada adalah masih minimnya minat anak-anak untuk melanjutkan ke tingkat perguruan tinggi. Permasalahan ekonomi, keluarga dan lingkungan memicu kondisi tersebut. Meskipun pemerintah sudah mencanangkan banyak program beasiswa seperti beasiswa Bidikmisi, ketidaktahuan masyarakat akan hal ini juga diindikasi menyebabkan anak-anak enggan berminat ke kampus.
Nelson Mandela pernah mengatakan : Pendidikan merupakan senjata paling ampuh yang bisa kita gunakan untuk mengubah dunia. Oleh karena itu, berangkat dari sini dan kondisi-kondisi di atas, kami penyelenggara Santriversitas 2017, melaksanakan kegiatan pendampingan belajar berbasis pesantren bagi para peserta untuk bisa mencapai level pendidikan di perguruan tinggi. Penyelenggara yang sebagian besar adalah para alumni perguruan tinggi dengan berbagai latar belakang jurusan yang beragam, berkomitmen untuk bersama-sama memajukan pendidikan masyarakat. Melalui kegiatan pendampingan belajar untuk bisa lolos di perguruan tinggi negeri ini diharapkan mampu menjadi langkah awal bagi para peserta untuk mencapai cita-cita mulia mereka.
Selain itu, kegiatan ini juga terselenggara atas kerja sama dengan organisasi kepelajaran IPNU (Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama) dan IPPNU (Ikatan Pelajar Puteri Nahdlatu Ulama), Serta Fatayat NU. Ketiga organisasi sudah lama berkecimpung dalam kegiatan-kegiatan kepelajaran muslim di Rembang. Kerja sama ini diharapkan bisa memperlancar keberjalanan kegiatan.
Blog